Udangwindu (Penaeus monodon) biasa dikenal dengan nama black tiger shrimp merupakan spesies udang laut yang bisa mencapai hingga ukuran besar, pada alam bebas dapat mencapai hingga 35 cm dan beratnya mencapai 260 gram, sementara yang dipelihara di tambak, ukuran panjang tubuhnya hanya mencapai 20 cm serta berat sekitar 140 gram (Mujiman dan Suyanto,1989). Dengankata lain, pengolahan dan persiapan lahan tambak harus baik, agar kualitas air tetap terjaga dan hasil budi daya pun lebih baik. 5. Pengelolaan Air. Pengelolaan air pada tambakudang windu meliputi dua hal, yaitu pengelolaan air sebelum dimasukan dalam tambak dan pengelolaan air setelah dimasukan kedalam tabak selama proses budi daya Udangjerbung adalah udang laut yang warna kulitnya putih dengan kaki berwarna merah. Dagingnya agak lunak teksturnya tetapi rasanya lebih manis gurih. Sedangkan udang windu kulitnya berwarna hijau abau-abu. Berasal dari tambak karena diternakkan. Udang ini sering disebut Tiger Prawn karena jika dipanaskan kulitnya berwarna oranye belang-belang. Fast Money. Udang merupakan salah satu komoditi ekspor perikanan yang paling utama di Indonesia. Jenis udang yang banyak dibudidayakan adalah udang vaname dan udang windu. Udang windu sendiri merupakan udang asli dari Indonesia. Udang windu yang juga dikenal dengan sebutan black tiger shrimp memiliki ukuran tubuh 35 cm dan berat sekitar 260 gram. Harga jualnya sedikit lebih tinggi dari udang vaname, sehingga banyak yang melakukan budidaya udang windu. Udang windu memiliki nama latin Panaeus monodon. Udang asli Indonesia ini memiliki ciri-ciri tubuh berupa warna hijau kebiruan, kulit tubuh yang keras, serta memiliki loreng-loreng besar selayaknya macan. Habitat udang windu dewasa adalah di tengah laut yang dalam, sedangkan saat sebelum masa dewasa, udang windu tinggal di perairan dangkal atau di tepi pantai. Budidaya udang windu sendiri bisa dibilang cukup sulit daripada budidaya udang vaname asal Amerika. Dikarenakan varietas ini rentan dengan penyakit bercak putih. Meski begitu budidaya udang windu memiliki prospek yang cerah di masa depan. Tentu saja supaya budidaya dapat berhasil hingga memberikan keuntungan, diperlukan ketekunan serta pengetahuan kebiasaan udang windu serta teknik budidaya yang tepat. Cara budidaya udang windu dapat disimak selengkapnya berikut ini. Udang windu merupakan varietas udang asli Indonesia yang habitat aslinya berada di air laut atau di air payau. Akan tetapi varietas udang ini juga dapat dibudidayakan di air tawar. Budidaya udang windu dilakukan di tambak, sayangnya hasil panennya tidak bisa memiliki ukuran panjang tubuh dan berat yang sama dengan udang windu di laut. Baca Juga Cara Budidaya Udang Air Tawar yang Telah Terbukti Sukses 1. Mempersiapkan Tambak Sumber Langkah pertama dalam budidaya udang windu adalah mempersiapkan tambak. Persiapan tambak itu sendiri dimulai dari pemilihan lokasi. Lokasi yang sangat mendukung untuk perkembangbiakan udang windu adalah di dalam kondisi air payau, maka dari itu disarankan memilih lokasi yang memiliki sumber daya air payau yang melimpah, diantaranya adalah di dekat pantai. Selain itu, dalam pemilihan lokasi budidaya sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut Daerah yang dipilih adalah di sepanjang pantai, atau setidaknya beberapa meter dari permukaan laut pantai, dengan suhu rata-rata 26 sampai 32 derajat tanah liat berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 20%, akan tetapi pasir mudah dipadatkan sehingga dapat menahan serta air di sekitar lokasi tambak harus cukup baik supaya udang windu dapat menghasilkan panen yang harus dibangun dengan kuat, padat, tidak bocor dan bisa tahan erosi yang digunakan untuk budidaya adalah air payau dengan salinitas 15 sampai 35 ppt, kadar oksigen terlarut minimum 3 ppm, pH air sekitar 7,5 sampai 8,5 dan air harus bebas dari pencemaran. Setelah lokasi yang tepat telah didapat, berikutnya adalah membuat tambak budidaya. Berikut hal-hal penting yang harus diperhatikan saat membuat tambak Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan, tak terkecuali alat pengukur kadar untuk memastikan kualitas air dan yang dibuat adalah sebanyak 3 tambak. Yakni tambak pendederan, tambak gelondongan, dan tambak pembesaran. Tiap tambah memiliki pintu air sendiri, keran dan selokan untuk proses pengaliran air. Bangun pematang dengan tinggi 50 cm di atas permukaan air di sekeliling tambak dengan ukuran lebar 2 m, serta bangun juga pematang sebagai pemisah tiap dibuat bersebelahan dengan tinggi yang berbeda. Buat 1 buah kanal di tambak paling tinggi, dan 1 kanal di tambak paling rendah untuk keluarnya air. Buat pintu air antar tambak 1 & 2, begitupula antar tambak 2 dan 3 untuk memudahkan pengaturan sirkulasi air di dalam tambak budidaya. 2. Mengolah Lahan Sebelum mengisi tambak dengan air, lakukan pengolahan lahan terlebih dahulu dengan mengeluarkan lumpur dengan dicangkul atau disedot dengan pompa air. Kemudian lakukan pembalikan tanah di dasar tambak dengan dicangkul atau dibajak supaya terbebas dari gas yang bersifat beracun dan amoniak. Lakukan juga pengapuran untuk menetralkan keasaman tanah. Dosisinya 1 ton/ha. Kemudian lakukan pengeringan hingga tanah untuk membunuh bibit penyakit. 3. Memasukkan Air Lahan dibiarkan selama 3 hari sebelum tambak diisi air. Pemasukan air dilakukan bertahap, pertama-tama isi sampai setinggi 10-25 cm, biarkan selama beberapa hari supaya bibit-bibit plankton tumbuh. Kemudian air dimasukkan lagi hingga minimal 80 cm. Baca Juga Jurus Sukses Belajar Budidaya Udang Vaname Auto Untung Besar 4. Pemilihan Benur Sumber Benur atau benih udang windu dapat dibeli di tempat-tempat pembenihan. Pilihlah benur yang memiliki tingkat daya tahan tinggi, aktif bergerak, fisiknya berwarna tegas, sehat, alat tubuh lengkap dan tahan terhadap adaptasi perubahan lingkungan. Benur harus dilakukan pengujian dengan cara diletakkan dalam baskom, beri air, lalu aduk air dengan cukup kencang selama 1-3 menit. Pilihlah benur yang tetap aktif bergerak setelah air putaran berhenti. Benur dipilih yang ukurannya sama, baik benih yang masih post larva atau benih yang sudah besar atau juvenil. 5. Penebaran Benih Benur ditebar setelah plankton sudah tumbuh, ditandai dengan kecerahan air kurang dari 30-40 cm. Penebaran benih dilakukan saat pagi atau sore hari. Penebaran benih harus dilakukan secara bertahap. Dimulai dari merendam plastik wadah benur selama 15-30 menit dalam tambak. Setelah itu plastik dibuka dan dilipat bagian ujungnya, biarkan tetap terapung selama 15-30 menit untuk adaptasi udara. Berikutnya percikkan air tambak ke plastik selama 10 menit, supaya terjadi pencampuran air dan benur dapat melakukan adaptasi dengan salinitas air tambak. Selanjutnya benur dapat dikeluarkan dengan membiarkan benih keluar dengan sendirinya. 6. Pemeliharaan Setelah itu yang dilakukan adalah pemeliharaan serta pemberian pakan. Pemeliharaan yang harus dilakukan diantaranya Memperhatikan kualitas air agar tetap stabil dengan menambah atau mengganti air dengan pemupukan untuk mendorong pertumbuhan makanan alami. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang 250gram/m2, TSP 5gram/m2, dan urea 5gram/ dapat berupa pakan alami dari udang itu sendiri atau plankton dan sisa tumbuhan dan hewan yang membusuk di tambak. Udang windu yang mulai dewasa akan memakan daging binatang lunak seperti kerang pakan tambahan saat masa pemeliharaan sudah 3 bulan, berupa campuran dedak halus dengan ikan cincang rucah, siput, ketam, siput, diberikan untuk proses pembesaran. Diberikan sebanyak 4-6 kali dalam sehari dengan takaran 15-20% dari total berat tubuh benur. Untuk dewasa, berikan 5-10% dari berat tubuh per hama dan penyakit. Baca Juga 7 Tips Cara Merawat Udang Hias Di Akuarium 7. Pemanenan Sumber Udang windu dipanen di usia sekitar 5-6 bulan, dengan berat rata-rata 8 ons per ekor. Panen dilakukan di malam atau dini hari dengan menebar jala. Biasanya harga jual udang windu per 1 kilogramnya adalah dapat lebih tinggi atau lebih rendah tergantung dari dinamika harga di pasaran. Demikian penjelasan dari langkah cara budidaya udang windu. Semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis. You may also like About the author Situs yang Membahas tentang Cara Merawat Tanaman, Cara Merawat Hewan, Cara Merawat Tubuh dan Cara Merawat Benda. Udang windu juga disebut udang pacet dengan ciri-ciri sebagai berikutberkulit keras dan tebal,warna kebiruan dengan garis melintang agak gelap,atau ada juga berwarna kemerah-merahan dengan garis melintang coklat satu sumber pangan hewani adalah perikanan . Hasil pangan perikanan banyak dibudidayakan di Indonesia yaitu ikan, udang, cumi-cumi, rumput laut, dan lain ini kita akan bahasa mengenai udang. Udang merupakan binatang yang hidup diperairan diantarnya di genangan air yang berukuran besar, baik itu di air tawar, air payau atau air asin. Udang banyak kini banyak dibudidayakan dari beberapa jenis udang yang bisa dimakan dan bernilai ekonomi memiliki jenis yang sangat banyak, berikut jenis udang yang banyak dijumpai di pasar Indonesia dan sering digunakan dalam olahan pangan di Indonesia. Udang Jerbung Penaeus merguiensis disebut juga udang putih “White Shrimp”,kulit putih dan licin, warna putih kekuningan dengan bintik hijau,dan ada juga yang berwarna kuning kemerahan. Udang Flower berwarna hijau kehitaman dengan garis melintang coklat, kulit kakinya berwaran agak kemerahan, dan corak warnanya seperti bunga. Udang Windu/Pacet berkulit keras dan tebal,warna kebiruan dengan garis melintang agak gelap,atau ada juga berwarna kemerah-merahan dengan garis melintang coklat kemerahan. Udang Cokong/Tokal/Galah/Fresh Water termasuk jenis udang air tawar,memiliki berbagai macam warna, hijau kebiruan, hijau kecoklatan dan bercak seperti udang windu,dan bentuknya lebih Dogol Metapenaeus monoceros berkulit tebal dan kasar,berwarna merah muda agak kekuningan,dan ada juga yang berwarna kuning kehijauan. Udang Kucing “cat prawn” berukuran kecil-kecil, berwarna hijau dengan garis-garis melintang kuning dan putih,dan ada pula yang berwarna kuning dengan garis melintang coklat dan putih pada bagian atasnya. Udang Barong disebut lobsterdapat mencapai ukuran yang sangat besar yaitu 2 kg. Kulitnya cukup keras berwarna coklat kemerahan, hitam, hitam kemerahan, dan hijau. Udang Rebonbiasa dibuat ikan teri, berukuran kecil-kecil ,dan berwarna biasa diolah dengan teknik direbus, digoreng, dipanggang/bakar. Dari olahan yang sangat sederhana hanya di rebus atau digoreng saja yang dimakan dengan colekkan sambal atau diolah menjadi udang goreng tepung, udang asam manis, sup udang, atau diolah menjadi makanan setengah jadi seperti kerupuk lebih lanjutMateri tentang pengolahan pangan hasil perikanan tentang jenis udang untuk olahan pangan tentang cara pengolahan udang jawabanKelas 9Mapel PrakaryaBab Pengolahan Hasil Peternakan dan Perikanan Kode

warna bahu udang windu adalah